Breaking News
Home / Berita / Dukung Optimalisasi Program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan, Dishutda Sulut Kukuhkan 29 KTH Gaharu

Dukung Optimalisasi Program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan, Dishutda Sulut Kukuhkan 29 KTH Gaharu

Langkah mengoptimalkan Program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara di berbagai sektor. Masyarakat petani sebagai salah satu pelaku utama yang mendukung perekonomian baik di sektor pertanian maupun kehutanan selalu mendapat perhatian Gubernur Olly Dondokambey lewat pemberian berbagai bantuan kepada kelompok tani untuk meningkatkan produksi.

Mendukung semangat memberdayakan masyarakat petani tersebut, Kepala Dinas Kehutanan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Rainier Dondokambey, S.Hut., mengukuhkan 29 Kelompok Tani Hutan (KTH) Gaharu di Desa Parepei Kecamatan Remboken pada Senin, 22/9/2020.

“Gaharu merupakan pohon yang bernilai ekonomis tinggi karena banyak manfaatnya. Aromanya yang khas membuat pohon ini banyak diproduksi menjadi bahan baku berbagai komoditi, seperti parfum, kosmetik, shampo, obat-obatan dan teh gaharu, juga menjadi aksesoris dan cendramata. Harga jualnya sangat tinggi, baik di pasar domestik maupun internasional. Oleh karena itu sangat cocok dibudidayakan masyarakat untuk menunjang perekonomian keluarga” jelas Kadishutda. “Bapak Gubernur Olly Dondokambey dan Bapak Wagub Steven Kandouw mengarahkan supaya KTH dikukuhkan agar eksistensi kelompok diakui dan memiliki legalitas” lanjutnya.

Pada kesempatan tersebut Kadishutda menandatangani sertifikat pengukuhan KTH Gaharu dan melakukan inokulasi pada pohon gaharu. Inokulasi adalah teknik budidaya gaharu dengan cara menyuntikkan cairan inokulan ke batang pohon. Dengan teknologi inokulasi, produksi gaharu dapat direncanakan dan dipercepat bahkan ditingkatkan melalui induksi mikroba atau jamur ke pohon inang penghasil gaharu.

Secara alami gaharu dihasilkan oleh tanaman sebagai respon terhadap mikroba yang masuk ke dalam jaringan yang terluka, disebabkan cabang dahan yang patah atau kulit terkelupas. Mikroba yang masuk ke dalam jaringan tanaman dianggap sebagai benda asing sehingga sel tanaman akan menghasilkan suatu senyawa fitoaleksin yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap penyakit atau patogen. Senyawa fitoaleksin tersebut dapat berupa resin berwarna coklat beraroma harum karena mengandung senyawa guia dienal, selina-dienone, dan selina dienol, serta menumpuk pada pembuluh xilem dan floem untuk mencegah meluasnya luka ke jaringan lain.

Kegiatan yang dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan ini dihadiri oleh 29 KTH dengan 446 orang anggota. Ada 23 KTH di kabupaten Minahasa yang tersebar di 9 kecamatan, yaitu: Kec Remboken 5 KTH, 75 orang anggota, Kec Kakas 2 KTH, 30 orang anggota, Kec Kombi 3 KTH, 45 orang anggota, Kec Lembean Timur 1 KTH, 15 orang anggota, Kec Kawangkoan 4 KTH, 65 orang anggota, Kec Langowan 4 KTH, 60 orang anggota, Kec Sonder 1 KTH, 15 orang anggota, Kec Tompaso 1 KTH, 15 orang anggota, dan Kec Tombariri Timur 2 KTH, 36 orang anggota.

Sementara di Kabupaten Minahasa Tenggara ada 5 KTH jumlah anggota 75 orang, dan Kabupaten Minahasa Selatan 1 KTH dengan 15 orang anggota.

Check Also

Satu Periode Memimpin Sulawesi Utara, ODSK Raih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI

Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk kelima kalinya secara berturut-turut …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 × 3 =